SMART ELECTRONIC SAFE BOX
DENGAN SISTEM KEAMANAN MULTI-LEVEL
Proyek Smart Electronic Safe Box dengan Sistem Keamanan Multi-Level hadir sebagai solusi inovatif yang menggabungkan berbagai metode otentikasi dan sensorik untuk meningkatkan keamanan. Dengan menggunakan Raspberry Pi Pico sebagai otak sistem, proyek ini mengintegrasikan beberapa teknologi utama:
- Keypad dan Password sebagai otentikasi pertama.
- Sensor sentuh untuk verifikasi kehadiran manusia secara fisik.
- Sensor PIR (IR Motion) untuk mendeteksi keberadaan mencurigakan di sekitar brankas.
- Sensor getaran (piezoelektrik) untuk mendeteksi upaya pembongkaran secara paksa.
- Buzzer sebagai sistem peringatan audio.
- Servo motor sebagai pengunci dan pembuka brankas secara mekanis.
Semua ini dikendalikan dan disinkronkan melalui komunikasi UART, yang menjadikan sistem tetap efisien dan real-time dalam merespons kejadian. Dengan pendekatan ini, proyek tidak hanya menunjukkan pemanfaatan teknologi mikroprosesor dan sensorik, tapi juga memberikan solusi nyata untuk sistem keamanan personal maupun skala kecil seperti rumah, kantor, atau laboratorium.
- Memahami penggunaan mikroprosesor dan mikrokontroler dalam pembuatan prototype.
- Menciptakan perangkat yang dapat beroperasi secara otomatis dengan menggunakan mikroprosesor dan mikrokontroler sebagai dasar sistemnya.
- Membuat brankas elektronik berbasis Raspberry Pi Pico dengan keamanan berlapis menggunakan password, sentuhan, sensor gerak, dan getaran, serta kontrol otomatis melalui UART dan tampilan OLED.
ALAT:
1. Breadboard
- Duty Cycle = tON / ttotal
- tON = Waktu ON atau Waktu dimana tegangan keluaran berada pada posisi tinggi (high atau 1)
- tOFF = Waktu OFF atau Waktu dimana tegangan keluaran berada pada posisi rendah (low atau 0)
- ttotal = Waktu satu siklus atau penjumlahan antara tON dengan tOFF atau disebut juga dengan “periode satu gelombang”
2. ADC (Analog Digital Converter)
3. UART ( Universal Asynchronous Receiver Trasmitter)
Pada Proyek:
- TX Pico 1 → RX Pico 2 untuk mengirim perintah "UNLOCK", "LOCK", "ALARM", dan "ALARM10".
- TX Pico 2 → RX Pico 1 disiapkan untuk komunikasi dua arah (meskipun belum digunakan dalam program ini, bisa dikembangkan untuk feedback status).
- Kondisi start dimana saat pada SDA beralih dari logika high ke low sebelum SCL.
- Kondisi stop dimana saat pada SDA beralih dari logika low ke high sebelum SCL.
Raspberry Pi Pico adalah sebuah mikrokontroler berbasis chip RP2040 yang dikembangkan oleh Raspberry Pi Foundation. Berbeda dengan Raspberry Pi yang merupakan komputer mini (single-board computer), Pico lebih difokuskan sebagai platform embedded system untuk kendali perangkat keras, automasi, dan pemrosesan input/output (I/O) dalam proyek elektronika dan IoT.
Raspberry Pi Pico dirancang untuk menjadi murah, efisien daya, dan fleksibel, sangat cocok untuk pendidikan, hobi, maupun aplikasi industri ringan.
Raspberry Pi Pico adalah papan rangkaian elektronik yang di dalamnya terdapat komponen utama chip mikrokontroler RP2040, yang dirancang dan diproduksi oleh Raspberry Pi Foundatio. Tidak seperti komputer mini raspberry Pi lainnya yang menjalankan sistem operasi seperti Linux, Pico dirancang untuk tugas-tugas yang lebih sederhana dan langsung (embedded system), seperti membaca sensor, mengontrol perangkat, atau melakukan pengolahan data pada tingkat hardware. Adapun spesifikasi dari Raspberry Pi Pico adalah sebagai berikut:
Spesifikasi:
Raspberry Pi Pico bekerja dengan prinsip mikrokontroler, yaitu mengeksekusi program yang telah dimasukkan ke dalam flash memory-nya. Berikut alur kerjanya:
- Pemrograman: Kode ditulis (dalam MicroPython atau C/C++) di komputer dan diunggah ke Pico via USB.
- Eksekusi: Pico membaca instruksi dari flash memory dan menjalankannya secara berurutan melalui CPU.
- Pengendalian Perangkat: Pico dapat mengontrol berbagai komponen (sensor, aktuator) melalui pin GPIO.
- Interaksi: Melalui komunikasi UART/I2C/SPI, Pico dapat bertukar data dengan perangkat lain, termasuk sesama mikrokontroler.
- Nilai 1 berarti sensor mendeteksi sentuhan dari pengguna, yang diperlukan untuk verifikasi akses setelah password dimasukkan.
- Nilai 0 berarti tidak ada sentuhan terdeteksi.
- Dalam programmu, pengguna diberi waktu hingga 30 detik untuk menyentuh sensor; jika tidak, akses ditolak dan alarm dipicu.
- Garis oranye bernilai 1 menunjukkan periode saat gerakan terdeteksi (misalnya orang berada di depan brankas).
- Saat bernilai 0, berarti tidak ada aktivitas di sekitar sensor.
- Dalam sistemmu, jika gerakan terdeteksi terus-menerus selama lebih dari 180 detik, maka sistem akan memicu alarm.
- Grafik ini membantu menggambarkan cara kerja monitoring gerakan secara real-time menggunakan sensor PIR.
- Alarm keamanan
- Mikrofon
- Pendeteksi getaran
- Trigger sensor sentuh
Sensor piezo menghasilkan tegangan AC kecil saat materialnya mengalami tekanan atau getaran mekanis. Besarnya tegangan sebanding dengan intensitas gaya yang diberikan.
Tahapan kerja:
Ketika sensor dalam kondisi diam, tidak ada output (tegangan = 0 atau sangat kecil).
Saat diketuk, ditekan, atau digetarkan, material piezo menghasilkan tegangan listrik sesaat.
Tegangan tersebut dapat diukur dengan pin ADC (Analog to Digital Converter) atau diproses dengan rangkaian penguat.
- Garis biru menunjukkan nilai ADC yang dibaca dari sensor piezo secara terus-menerus.
- Garis merah putus-putus menunjukkan ambang batas deteksi alarm (20000).
- Ketika nilai ADC melampaui ambang ini (seperti pada detik ke-3 dan ke-7), sistem akan memicu alarm.
- Grafik ini menggambarkan bagaimana sensor mendeteksi getaran besar sebagai lonjakan sinyal, yang menjadi dasar pemicu alarm.

OLED (Organic Light Emitting Diode) adalah teknologi layar yang menggunakan bahan organik untuk menghasilkan cahaya saat dialiri arus listrik. Berbeda dengan LCD yang membutuhkan backlight, OLED memancarkan cahaya sendiri, sehingga:
Lebih hemat daya
Kontras lebih tinggi (karena warna hitam benar-benar gelap)
Sudut pandang lebih luas
Modul OLED 0.96” dengan resolusi 128x64 piksel merupakan layar kecil monokrom yang banyak digunakan pada proyek mikrokontroler (seperti Arduino, ESP32, Raspberry Pi Pico) karena ringan, hemat energi, dan mudah diprogram.
Modul OLED ini biasanya menggunakan protokol komunikasi I2C (dua kabel: SDA dan SCL). Data yang dikirim oleh mikrokontroler akan dikonversi oleh driver IC SSD1306 menjadi piksel yang menyala di layar.
Langkah kerjanya:
Mikrokontroler mengirimkan data karakter/grafik ke driver OLED (SSD1306).
Driver mengatur tegangan ke piksel OLED berdasarkan data tersebut.
Piksel akan menyala/mati untuk membentuk tampilan.
- Male to Male (M-M): Ujung kedua kabel berupa pin (jarum logam), digunakan untuk menghubungkan dua header female, seperti dari breadboard ke breadboard.
- Female to Male (F-M): Satu ujung berupa lubang (female), satu lagi berupa pin (male), digunakan untuk menghubungkan komponen berpin seperti sensor (male) ke breadboard atau pin header.
Dalam proyek prototipe:
- Kabel M-M digunakan saat menghubungkan dua jalur breadboard atau dari header ke breadboard.
- Kabel F-M digunakan saat menyambungkan pin sensor/module ke breadboard atau mikrokontroler.
- Kabel F-F (jika diperlukan) digunakan untuk menghubungkan dua pin male, seperti antar header.
- USB Type-A (umum pada komputer/laptop)
- USB Type-B (umum pada printer atau perangkat besar)
- USB Mini dan Micro USB (pada perangkat kecil seperti HP lama, Arduino)
- USB Type-C (generasi terbaru, reversible)
- VCC (5V) – jalur suplai daya
- GND – ground
- D+ dan D− – jalur data diferensial (untuk transfer data)
- (opsional) ID – untuk menentukan mode koneksi pada USB OTG
- Saat kabel USB terhubung, terjadi proses enumerasi di mana host (seperti komputer) mengenali perangkat USB yang tersambung.
- Jika dikenali, host akan mengatur jalur komunikasi dan menyuplai daya ke perangkat.
- Transfer data atau pengisian daya pun dimulai melalui jalur data dan daya yang tersedia.
a. Prosedur[Kembali]
b. Hardware[Kembali]
c. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja[Kembali]
- Jika getaran melebihi ambang batas (nilai ADC > 20000), alarm berbunyi selama 10 detik dan menampilkan pesan getaran terdeteksi di OLED.
- Jika sistem tidak dalam masa penundaan atau alarm timeout Layar OLED meminta pengguna memasukkan password melalui keypad. Tombol # menandakan selesai input, * untuk menghapus input.
- Jika password salah:Sistem mencatat jumlah kesalahan.
- Kesalahan 1–2 kali: tunda akses selama 15 detik.
- Kesalahan 3 kali: kirim ALARM, aktifkan penalti 180 detik, dan reset percobaan.
- Jika password benar: Sistem meminta verifikasi melalui sensor sentuh. Dan selanjutnya brankas terbuka
d. Flowchart[Kembali]
PICO 1 Program:
e. Video Demo[Kembali]
f. Download File[Kembali]
Download HTML [klik disini]
Download rangkaian [klik disini]
Download video [klik disini]
Download listing program [klik disini]
Download library keypad [klik disini]
Download library ssd1306 [klik disini]
Download datasheet sensor touch [klik disini]
Download datasheet sensor ir [klik disini]
Download datasheet sensor piezo [klik disini]
Download datasheet buzzer [klik disini]
Download datasheet oled [klik disini]
Download datasheet motor servo [klik disini]
Download datasheet jumper [klik disini]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar